Tidak Apa-apa Tidak Merayakan Malam Pergantian Tahun
![]() |
Sumber : ChatGPT |
Sebenarnya, merayakan malam tahun baru itu seperti apa? Pada umumnya perayaan malam tahun baru dilakukan dengan kumpul keluarga-kerabat-kenalan, makan-makan, karaokean dan berjoged bersama, juga pesta kembang api. Perayaan ini juga biasanya diselingi dengan renungan dan doa akhir tahun.
Tapi saya meyakini bahwa di setiap tahunnya ada saja orang yang tidak bisa merayakan malam pergantian tahun seperti itu. Alasannya macam-macam. Ada yang karena tuntutan pekerjaan, ada yang karena sedang sakit, ada yang karena sedang jauh dari keluarga, dan ada yang karena suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja.
Lalu apakah dengan tidak merayakan malam tahun baru seperti orang kebanyakan, lantas orang tersebut tidak pantas memasuki tahun yang baru? Tentu saja pertanyaan saya ini kedengaran agak konyol, tapi sebagai orang yang juga pernah merasakan tidak merayakan malam tahun baru, saya merasa hidup saya begitu menyedihkan.
Kemudian saya makin sadar bahwa merayakan atau tidak malam pergantian tahun, hidup kita harus disiapkan untuk pembaruan di tahun yang baru. Diperbarui dalam arti melangkah ke hal-hal yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Maka sebagai seorang Katolik, misa malam tahun baru jauh lebih penting dari perayaan-perayaan tersebut. Meskipun tidak merayakan malam pergantian tahun seperti kebanyakan orang, Misa Malam Tahun Baru sudah merupakan perayaan yang cukup buat saya. Bukan berarti perayaan-perayaan itu tidak pantas dilaksanakan, tapi baiklah akhir tahun pertama-tama dirayakan bersama Tuhan dengan penuh ungkapan syukur, barulah kemudian dirayakan dengan sesama. Itulah kenapa saya begitu senang kalau gereja penuh pada misa Malam Tahun Baru.
Akhirnya, dirayakan dalam bentuk apapun, atau tidak dirayakan sama sekali pun, malam tahun baru harusnya menjadi momen syukur pada Tuhan dan persiapan untuk hidup lebih baik di tahun yang baru. Dirayakan atau tidak, hidupmu tetap harus diperbarui di tahun yang baru.
Salve.
Komentar
Posting Komentar