Bagaimana Kita Melihat Mudik Lebaran Tahun Ini?

Sumber : RRI.co.id



Kata mudik selalu identik dengan perayaan Idul Fitri. Meski kata ini juga sering dipakai untuk mereka yang pulang kampung untuk hari Natal dan Tahun Baru (Nataru), tapi tiap kali kita mendengar kata mudik, pikiran kita akan lebih mengarah kepada perayaan para pemeluk Islam di Indonesia, yakni Lebaran.

Sebagaimana dilansir dari Liputan6.com, tradisi mudik sudah ada sejak jaman Majapahit. Kala itu Kerajaan Majapahit menempatkan pejabat di berbagai daerah. Kemudian mereka pulang untuk kembali kepada raja dan kampung halamannya pada waktu tertentu.

Masih di zaman Majapahit, mudik juga dilakukan oleh petani Jawa. Mereka pulang ke kampung halamannya lalu membersihkan makam leluhurnya. Dalam perkembangan selanjutnya, kata mudik dipakai oleh umat Islam Indonesia yang pulang ke kampung halamannya untuk berlebaran bersama keluarga.

Dilansir dari sumber yang sama, mudik merupakan akronim dalam bahasa Jawa yaitu mulih dilik yang artinya pulang sebentar. Ada juga yang menghubungkan kata mudik dengan kata udik dalam bahasa Betawi yang berarti kampung atau desa. Sehingga mudik diartikan menuju kampung atau menuju desa.


Mudik Tahun Ini Tidak Ramai?

Mudik tahun ini dikabarkan mengalami penurunan dari mudik tahun lalu. Menurut data dari Kemenhub pemudik di tahun 2025 ini diperkirakan hanya mencapai 146,48 juta orang. Bila dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai angka 193,6 juta pemudik, maka pemudik tahun ini mengalami penurunan sebesar 24%. 

Menurut Sarman Simanjorang (Waketum Kadin Bidang Pengembangan Otonomi Daerah) ada kemungkinan 5 alasan menurunnya angka mudik tahun ini—yang kalau dilihat-lihat hanya 3 alasan.

Pertama, jarak libur Nataru dengan Idul Fitri yang berdekatan. Kedua, situasi ekonomi Indonesia saat ini yang membuat banyak orang memilih berhemat. Ketiga, maraknya PHK belakangan ini. Keempat, menurunnya daya beli masyarakat. Kelima, faktor cuaca. 

Nah, kenapa saya bilang 5 alasan tersebut bisa dikerucutkan menjadi hanya 3 alasan, karena saya melihat alasan kedua, ketiga, dan keempat saling berkaitan. Maka alasan ketiga dan keempat bisa digabung dengan alasan kedua. Dan saya pikir itulah alasan yang paling kuat dari penurunan angka mudik tahun ini : situasi ekonomi Indonesia yang sedang melemah. Semoga saja setelah lebaran ini, situasi ekonomi kita kian membaik.

Akhirnya, selamat hari raya Idul Fitri bagi saudara/i yang merayakan. Semoga kita semua masyarakat Indonesia senantiasa diberkati Tuhan dan dianugerahi damai sejahtera, terutama untuk saling bahu-membahu membangun bangsa dan negara ini. Amin.




Komentar

Postingan Populer