Kumpulan Puisi—Habemus Papam!

Paus Leo XIV (Sumber: Vatican News)


Pergi ke Tempat Ibadah

Penyesalanku adalah terlalu 
cepat pergi dan membiarkan 
pesanmu tak sampai kepadaku. 

Di tempat ibadah aku melihatmu 
datang dan tidak mengira kau 
berjalan kaki. 

Bila sedikit lebih lambat, aku 
akan berjalan bersamamu dan 
kita bisa membicarakan hal yang 
lebih pelik dari asmara: ekonomi 
Indonesia.

Ketika pulang dan tersambung 
dengan internet, aku membaca 
pesanmu. 

"Sudah baikkah ekonomi kita?" 
(Baca: Sudah berangkatkah?)



Perihal Warna yang Mengundang Gerah

Kau boleh bertanya kepadaku, 
"Kenapa mengenakan warna hitam?" 

Dan aku akan menjawab, 
"Aku mengenakan baju. 
Warna itu yang numpang." 

Warna itu memang numpang 
hanya untuk membuatku berpikir 
bahwa rumah yang kita kunjungi 
untuk berdoa bersama 
begitu menggerahkan. 

Ia tak tahu bahwa dipikiranku
latihan koor setelah doa 
bersama lebih menggairahkan.



Habemus Papam!

Memang ada untungnya begadang. 
Selain merayakan masa nganggur, 
tapi juga bisa menyaksikan asap putih 
mengepul dari cerobong. 

Habemus Papam!! 
Kita memiliki seorang Paus. 

Kita? 
Katolik aja kali.. 

Ya memang kami saja. 

Kami sudah berspekulasi ini-itu, 
masa tidak gembira kalau Paus yang 
terpilih tidak sesuai spekulasi. 

Tentu kami gembira, sebab kami kalah 
dan Roh Kudus menang.



Komentar

Postingan Populer