Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Lelaki Di Sebelahku

Lelaki yang duduk di sebelahku berkata bahwa ia sedang dicari karena selingkuh dengan istri orang. Yang mencari tentu saja suaminya. Katanya ia dicari untuk dinikahkan dengan perempuan itu. Tetapi lelaki yang duduk di sebelahku berpegang pada kata-kata Yesus, “Apa yang dipersatukan Tuhan, tidak boleh diceraikan manusia”. Lah, aku jadi bingung. Kalau ingat kata-kata Yesus itu, kenapa dia selingkuh? Dia sendiri sudah berumahtangga. Aku juga bingung, kenapa suami perempuan itu mau menikahkan istrinya dengan lelaki di sebelahku? Kenapa tidak memasukkan ke penjara atau membunuhnya? Katanya dia jatuh cinta pada istri orang itu. Perempuan itu membuat hatinya berbunga-bunga tiap bertemu di sekolah. Sebagai guru matematika tidak ada kerumitan pada wajahnya. Para murid bersaksi, cara mengajarnya membuat matematika terasa asyik. Sebagai kepala sekolah, lelaki yang duduk di sampingku senang punya guru di sekolahnya yang bisa memberi warna pada murid-muridnya dan juga padanya. Kutanyakan soal istri...

Fans FOMO Berhak Kecewa

Gambar
https://www.instagram.com/p/DDd4aYezlPy/?igsh=MnR4dDlhd2NlcTN1 Saya selalu suka menyaksikan Timnas Sepakbola Indonesia bermain bahkan saat masih berada di “era kegelapan”. Antusiasme saya waktu itu sebenarnya didasarkan karena Boas Salossa, Patrick Wanggai, dan Titus Bonai—mereka berasal dari klub Persipura yang merupakan tim favorit saya di kancah sepak bola Indonesia. Meski begitu, banyak pertandingan Timnas yang saya lewatkan karena kalah saing dengan mama yang mau nonton sinetron, tapi terutama batasan-batasan waktu sebagai anak sekolah. Saya baru benar-benar FOMO dengan timnas di era Shin Tae Yong. Ketika dia ditunjuk untuk melatih Timnas Indonesia pada bulan Desember tahun 2019, saya punya optimisme terhadapnya. Soalnya dia ini yang pada perhelatan Piala Dunia Rusia 2018 lalu mampu membawa Timnas Korea Selatan mengalahkan Timnas sekelas Jerman, dan membuat Jerman harus gugur dari babak penyisihan grup. Dengan punya pelatih yang pernah merasakan atmosfer Piala Dunia, saya langsung...

Tidak Apa-apa Tidak Merayakan Malam Pergantian Tahun

Gambar
Sumber : ChatGPT Dalam 28 tahun hidup saya, saya tidak ingat persis berapa kali saya merayakan malam pergantian tahun. Saya juga tidak ingat persis berapa kali saya tidak merayakan malam pergantian tahun. Sebenarnya, merayakan malam tahun baru itu seperti apa? Pada umumnya perayaan malam tahun baru dilakukan dengan kumpul keluarga-kerabat-kenalan, makan-makan, karaokean dan berjoged bersama, juga pesta kembang api. Perayaan ini juga biasanya diselingi dengan renungan dan doa akhir tahun. Tapi saya meyakini bahwa di setiap tahunnya ada saja orang yang tidak bisa merayakan malam pergantian tahun seperti itu. Alasannya macam-macam. Ada yang karena tuntutan pekerjaan, ada yang karena sedang sakit, ada yang karena sedang jauh dari keluarga, dan ada yang karena suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja.  Lalu apakah dengan tidak merayakan malam tahun baru seperti orang kebanyakan, lantas orang tersebut tidak pantas memasuki tahun yang baru? Tentu saja pertanyaan saya ini kedengaran aga...