MAIN PS (PES 2020)

Brakk!!! Stick PS menghantam dinding. Dalam tempo sesingkat-singkatnya kedua adik saya menoleh ke sumber suara. Sementara itu, wajah saya penuh kejengkelan. Mereka tersenyum malu-malu dan mencoba menahan tawa yang heboh. Padahal apa yang saya lakukan sudah membuat kehebohan di siang itu.

Saya jengkel setengah mati karena permainan saya tidak berjalan dengan baik. Saya merasa lemah, karena selalu kalah. Entah mengapa adik pertama saya main begitu bagusnya, sampai-sampai saya hampir tak memiliki peluang untuk mencetak gol.

Saya malu setengah mati. Sudah terlanjur marah karena terus kalah. Tapi saya tak mau dianggap pecundang oleh kedua adik saya, jadi saya ambil stick PS itu dan melanjutkan permainan. Sebagaimana diduga, tindakan saya yang melempar stick PS ke dinding itu, menjadi senjata pamungkas bagi adik-adik saya untuk mengejek saya.

Miris lihat diri yang tak mau menerima kekalahan. Nyatanya saya masih belum bisa menerima diri sendiri. Belum menerima bahwa saya bukan orang yang sempurna, sehingga kalah, gagal harusnya jadi hal yang biasa. Oh. Justru karena saya tidak sempurna, makanya saya marah karena saya kalah. Bisa juga begitu, to?

Saya menganggap diri lebih banyak 'tidak bisanya' daripada 'bisanya'. Main PS saja tidak bisa. Tapi ada hal yang saya lupakan; bahwa sebelum hari itu, saya juga bisa meraih kemenangan dan adik-adik saya juga sering kalah. Dan setelah kekalahan itu, barangkali adik-adik saya belajar lagi, sehingga bisa mengalahkan saya.

Setelah hari itu, adik pertama saya tak bisa selalu menang, dan saya tak selalu kalah. Bahkan ketika saya memperbaiki permainan saya, adik saya kesulitan untuk menang. Bahkan ketika saya pada satu hari terus menang, ia sama mengeluhnya seperti saya ketika itu, dan karena marah ia melepaskan begitu saja stick PS yang ada di tangannya, sehingga stick itu terbanting ke lantai.

Hehehe... Kami ternyata sama saja. Tapi saya pikir, belajar menerima kekalahan dari hal kecil seperti main PS, bisa berdampak untuk kehidupan saya yang lebih luas.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARI KEDUA KURSUS MOBIL

MISA SETELAH SEKIAN LAMA

BARCELONA DAN RASA DEGDEGAN SAYA